Minggu, 07 Juni 2009

Visit Indonesia Year 2009


Indonesia menerapkan strategi pemasaran berupa “new wave marketing” dalam program Visit Indonesia Year 2009. Konsep tersebut menjadi salah satu strategis pariwisata Indonesia.

New wave marketing merupakan teknik menerapkan dan melakukan sesuatu dalam hal ini promosi wisata secara efektif dengan menyesuaikannya dengan budget atau investasi.

Pihaknya juga menerapkan sejumlah strategi lain untuk mengoptimalkan promosi pariwisata Indonesia di antaranya melakukan reorientasi pada pasar domestik, melakukan spesialisasi produk pariwisata, dan fokus pada pengunjung berusia muda. Dengan konsep-konsep itu diharapkan dapat diterapkan model “low cost high impact”. Soal pasar, fokus membidik target ke Rusia, China, India, dan Timur Tengah.

Sementara untuk pangsa pasar lainnya akan terus dimaintain seperti Singapura, Malaysia, Australia, Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat. Pihaknya menargetkan mampu menjaring wisman sebanyak 6,5 juta pada 2009 dengan jumlah wisatawan nusantara mencapai 226 juta.

Dalam VIY 2009, pihaknya mengambil tema MICE and Marine. Di mana pengembangan wisata bahari dan optimalisasi MICE terus dilakukan baik di dalam maupun di luar negeri.

Untuk MICE pihaknya menetapkan 10 tujuan utama MICE Indonesia yaitu Jakarta, Bali, Yogyakarta, Surabaya, Batam dan Bintan, Manado, Padang dan Bukittinggi, Makassar, Medan, dan Solo.

Sedangkan untuk wisata bahari dinilai amat mendukung lantaran pada Mei mendatang bakal digelar World Ocean Conference di Manado, Sulawesi Utara. Di samping itu juga sudah semakin berkembang paket wisata bahari seperti diving, surfing, fishing, yachting, cruising, snorkeling, dan water-skiing.

Tawarkan 20 Atraksi Wisata Bahari

Indonesia yang memiliki setidaknya 90 obyek kawasan wisata bahari menawarkan sebanyak 20 jenis atraksi berbasis marine pada program Visit Indonesia Year 2009 (VIY 2009).

“Kami sudah menyiapkan obyek yang siap dijual dan ditawarkan kepada wisatawan untuk menikmati wisata bahari di Indonesia,” kata Direktur Jenderal Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Sapta Nirwandar, di Jakarta, Senin.

Sebanyak 20 jenis atraksi yang ditawarkan dalam wisata bahari adalah 11 obyek berupa diving, 5 obyek untuk surfing, selancar angin 2 obyek, dan sebanyak 2 obyek lainnya mancing.

Wisata bahari di Indonesia didukung oleh 75.000 km2 laut dengan 81.000 km garis pantai. Di dalamnya terdapat setidaknya 950 spesies terumbu karang, 8.500 spesies ikan tropis, 555 spesies rumput laut, dan 18 spesies padang lamun.

Selain itu, fasilitas infratsruktur mendukung seperti tersedianya hotel atau penginapan yang layak. Di samping itu juga menjamin safety dan security pengunjung yang juga didukung sepenuhnya oleh kesiapan masyarakat sekitar kawasan wisata bahari.

Sebaran titik diving di Indonesia di antaranya di Pulau Bali, Selayar, Wakatobi, Banda, dan lain-lain. Sementara titik sebaran surfing di antaranya di Bali, Lombok, Labuhan, Mentawai, dan Pelabuhan Ratu.

Sebaran lokasi selancar angin di antaranya di Kepulauan Natuna, Siberut, Enggano, Ujung Kulon, Karimun Jawa, dan Bali.

Sedangkan sebaran kawasan wisata memancing berada di sejumlah tempat seperti Pulau Krakatau, Manado, Pulau Roti, Pulau Banyak, dan lain-lain. Taman Wisata Bahari juga tersebar di berbagai tempat misalnya di Pulau Banda, Tanjung Keluang, Pulau Sangalaki, dan Pulau We.

Tahun ini juga diselenggarakan even wisata bahari yaitu Toba Lake Festival pada Juli 2009 dan Marintek 2009 pada November 2009 di Surabaya.

“Pemerintah mendukung melalui sejumlah program pemasaran seperti iklan dan bahan promosi, partisipasi pada bursa pariwisata, dan melakukan road show,” katanya.

Pihaknya menilai ada banyak potensi even yang dapat diselenggarakan pada 2010 di antaranya Game Fishing International, Sircuit Water Surfing, Lombok Phinisi, Loma Parasailing, dan Lomba Yacht.

“Kami sedang mengupayakan agar logo Visit Indonesia bisa terpasang di kaos resmi MU,” kata Direktur Jenderal Pemasaran, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Sapta Nirwandar, di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan, untuk dapat memampangkan logo tersebut, pihak MU menawarkan biaya sebesar Rp496 miliar selama setahun.

Jika tercapai kesepakatan maka logo tersebut akan digunakan secara resmi di kaos MU dan terpampang pada setiap kali pertandingan termasuk pertandingan persahabatan mereka.

“Dan itu akan terpampang dalam semua merchandise MU termasuk kaos resmi mereka,” katanya.

Saat ini, logo resmi yang terpampang di kaos pemain MU adalah logo AIG yang kemungkinan tidak akan memperpanjang lagi kontraknya pada tahun depan lantaran bank tersebut terdampak krisis global.

“Jadi kalau Indonesia setuju logo Visit Indonesia akan dicantumkan mulai 2010,” katanya.

Di kaos MU saat ini hanya terdapat tiga logo, yakni logo AIG yang terbesar, di dada sebelah kanan logo Nike, dan di dada sebelah kiri logo tim MU.

Indonesia mendapatkan tawaran tersebut mengingat jumlah penggemar fanatik tim kebanggaan Sir Alex Fergusson di tanah air mencapai 28 juta orang atau lebih banyak daripada fans-nya di Malaysia yang hanya 4,2 juta orang.

Jumlah penggemar di Indonesia menyamai jumlah fans MU di Korea yang juga 28 juta, tidak sebanyak penggemar mereka di China yang mencapai 72 juta orang.

MU dalam waktu dekat akan melakukan Asia Tour ke empat negara yaitu Indonesia, Malaysia, China, dan Korea.

“Tiga negara itu yaitu Malaysia, China, dan Korea juga merupakan pasar pariwisata utama kita. Oleh karena itu, kita juga akan memanfaatkan itu untuk promosi dengan menjadi title sponsor,” demikian Sapta Nirwandar.

sumber : karodalnet.blogspot.com/2009/05/logo-visit-indonesia-di-kaos-manchester. html -

Analisis

Dari bacaan di atas maka dapat dilihat bahwa Indonesia mempublikasikan negaranya dengan konsep new wave yang merupakan teknik menerapkan dan melakukan sesuatu dalam hal ini promosi wisata secara efektif dengan menyesuaikannya dengan budget atau investasi. Metode tersebut didukung oleh usahanya untuk memasukkan logo visit indonesia di kaos MU, dimana MU memiliki banyak penggemar dari luar Indonesia. Hal tersebut dapat menjadi nilai tambah bagi visit Indonesia.(benny)

Pemasaran Starbucks Coffee


Starbucks mulai beroperasi pada tahun 1971 di pusat perdagangan Seattle dengan tujuan untuk menyediakan kopi untuk sejumlah restaurant dan bar di sekitarnya. Dengan bergabungnya Howard Schultz yang mengelola penjualan retail dan pemasaran pada tahun 1982, perusahaan mengambil perubahan melalui pandangan Schultz, yang setelah berkunjung ke Italia berusaha untuk mengadopsi prinsip yang sama pada budaya bar yang kuat. Schultz kemudian mengembangkan kemampuan Starbucks untuk menyediakan biji kopi berkualitas dan membuka gerai baru yang bernama il Giornale, yang membuat minuman kopi dari biji tersebut. Pada tahun 1987, il Giornale memutuskan pengambilalihan aset starbucks dan mengubah namanya menjadi Starbucks Corporation. Di akhir tahun tersebut, jumlah gerai Starbucks meningkat hingga 17 dan mengembangkan lokasinya dengan memasuki Chicago dan Vancouver.
Pada tahun 1990, perusahaan mengambil langkah yang lebih jauh dengan ekspansi dari kantor pusat Seattle dan peningkatan dalam sumber daya dengan membuka sebuah rencana baru yang matang. Pada tahun 1955, perusahaan benar-benar membangun namanya dengan pembukaan gerainya yang ke-676 dan peningkatan produk dalam gerai dengan tambahan CD, sebuah hasil dari pengalaman populer sebelumnya dengan musik ‘in house’. Tahun 1996, perusahaan terus berusaha melebarkan jangkauannya dengan memasuki pasar Jepang, Singapore, dan Hawaii. Hal ini dapat tercapai melalui join venture termasuk yang dibentuk dengan Sazaby Inc., yang terdorong melalui pengembangan kedai kopi di Jepang. Pada tahun 2000, Starbucks mengalami kemajuan pesat dengan fakta telah dibukanya 3300 gerai, perusahaan memasuki banyak negara, mulai dari Inggris sampai Australlia dan sebuah website telah diciptakan untuk mengendlikan operasi dengan teknologi termutakhir.
Situasi internasional terkini untuk Starbucks seperti menjadi bagian yang muncul ke permukaan untuk bisnis mereka dan reorganisasi dari hal ini dibuktikan oleh tujuan mereka untuk menjadi perusahaan global terdepan melalui membuat perubahan dalam hidup orang-orang di seluruh dunia. Tujuan tersebut dengan mudah dapat diraih seperti yang dibuktikan oleh lokasi Starbucks si pasar internasional dan kesuksesan dari join venturenya. Negara-negara dimana Starbucks berlokasi adalah : Australia, Bahrain, Canada, Hong Kong, Indonesia, Israel, Japan, Kuwait, Lebanon, Malaysia, New Zealand, Oman, RRC, Filipina, Qatar, Saudi Arabia, Singapore, Korea Selatan, Swiss, Taiwan, Thailand, Uni Emirat Arab, Inggris, dan Amerika Serikat.
Secara keseluruhan, tujuan untuk menjadi merek global mulai dapat terealisasi dan perusahaan berusaha menarik perhatian banyak perusahaan yang mau bekerjasama. Hal tersebut merupakan kabar positif untuk perusahaan karena memberikan dasar yang kuat untuk pengembangan pasar internasional di masa depan, yang lebih jauh dapat memperkuat misinya untuk menjadi salah satu pemimpin retailer kopi di dunia. Sebagai tambahan fakta, Starbucks telah sukses membuka sekitar 3500 gerai, dorongan untuk mencapai tujuan dibuktikan dengan rencana untuk membuka paling tidak 650 gerai hanya di Eropa pada tahun 2003. Hal tersebut merupakan tipe tujuan yang membuktikan potensi dari merek ini untuk menjadi begitu populer dan dikenal, seperti beberapa nama yaitu McDonalds dan Coca-Cola.
Sumber : one.indoskripsi.com/node/2529
Analisis
Dari artikel di atas didapat bahwa marketing produk dalam gerai dengan tambahan CD, sebuah hasil dari pengalaman populer sebelumnya dengan musik ‘in house’.
Starbucks sudah memiliki konsep go internasional yang memiliki cabang di berbagai negara. Starbucks juga membangun kerjasama dengan berbagai perusahaan lain sehingga eksistensi Starbucks semakin meningkat.(benny)